YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Senin, 13 Agustus 2018

PSYCHOLOGICAL FIRST AID

Image result for psychological first aid
Istilah PFA pertama kali muncul pada dekade 1940-an saat perang dunia II. PFA sama dengan P3K artinya pertolongan pertama pada orang yang mengalami masalah psikis dan sebagai tindak pencegahan memburuknya kondisi mental seseorang sebagai bentuk dukungan sosial. PFA sangat mengutamakan kemampuan mendengarkan dan memahami perasaan orang lain. Manfaat PFA untuk membantu orang lain agar memiliki akses terhadap informasi yang dibutuhkan dan melindungi orang lain dari bahaya fisik maupun psikis. PFA dapat diberikan oleh non-profesional di bidang kesehatan mental, dengan sebelumnya telah mendapatkan edukasi dan pelatihan. Prinsip PFA adalah bukan wawancara psikologis, bukan intervesi psikologi klinis, dan tidak sama dengan konseling.
            Penyintas akan lebih baik secara psikis bila (WHO, 2015):
1.      merasa terlindungi, terhubung dengan orang lain, tenang, dan memiliki harapan.
2.      Memiliki akses informasi, akses sosial, dan akses emosional.
3.      Menumbuhkan keyakinan bahwa mereka dapat beradaptasi dengan masalah.
Bentuk PFA yang dapat dilakukan pendamping adalah memberikan stabilisasi(menenangkan diri), identifikasi perasaan dan pikiran dan apa dampak terhadap perilaku mereka, identifikasi bagaimana peristiwa tersebut terjadi, melibatkan penyintas untuk menemukan alternatif solusi, identifikasi kelibihan atau potensi.
Salah satu bentuk PFA adalah PFA kasus bullying (perundungan), beberapa dampak bullying : perilaku menentang, murung, tidak mampu bersosialisasi, emosi tidak stabil. Perundungan bisa terjadi karena belum ada interfensi yang tegas dari sekolah, guru dan orang tua cenderung menyepelekan masalah, anak yang menjadi saksi mata takut untuk melawan, minim pengawasan, guru tidak selalu ada di sekeliling siswa dan kurangnya contoh positif.
Bullying harus dihentikan karena korban biasanya mengalami depresi, cemas, gangguan tidur berpotensi menjadi pelaku bullying dikemudian hari, bahkan sampai bunuh diri. Lalu pada pelaku akan ada potensi pelaku kekerasan dan kejahatan di masa depan, menjadi pecandu narkotika dan rokok, potensi terlibat dalam aktivitas seks pra-nikah dan saksi cenderung akan melakukan bolos sekolah dan depresi, melanggar peraturan bahkan bisa sampai kegagalan di akademik.
Pada beberapa orang yang mengalami kondisi-kondisi tersebut bisa membuat psikologisnya terguncang. Sehingga memerlukan orang lain guna mencegah terjadinya hal-hal yang lebih serius seperti diuLalu apa saja yang harus dilakukan saat memberikan pertolongan psikologis awal atau Psyhcological First Aid (PFA). Berikut lima langkahnya:
1.      Penuhi kebutuhan dasar
Bila orang tersebut belum makan, berilah makan. Lalu bila sedang kedinginan berilah pakaian bersih dan        kering
2. Dengarkan
Setelah kebutuhan dasar terpenuhi, dengarkan luapan perasaannya. Jika dia tidak ingin, jangan paksa. Jika mau bercerita dengarkan tanpa memotong.
3. Menerima perasaannya
Sebagai pendengar, terima dan memahami perasaannya. Hindari mengatakan 'jangan nangis ya'. Kalimat-kalimat ini malah membuat mereka merasa tidak dipahami.
4. Tenangkan
Saat mendengarkan, dan berbicara padanya harus tenang. Lalu, berikan bantuan kongkrit. Misalnya kebanjiran, arahkan padanya bahwa di titik sana ada posko banjir.
Cara mendeteksi adanya bullying adalah suka memamerkan bagaimana dia menguasai orang lain, sulit bersikap sportif, cenderung senang melihat kesusahan orang lain, cenderung mendapatkan yang diinginkan dengan cara apapun, pandai menyembunyikan perilaku negatif dari guru dan orang tua, berbohong untuk menyelamatkan diri dari hukuman, memiliki gank atau kumpulan teman yang mengikutinya, cenderung mendominasi orang lain, cenderung mudah marah dan tersulut emosinya, melanggar aturan dengan sengaja, dan cenderung menimpakan kesalahan pada orang lain.
Tanda – tanda siswa butuh PFA adalah hilang fokus dalam belajar, mengalami luka yang tidak wajar, muncul perilaku yang tidak biasa, perubahan pola makan, rendah diri berlebihan, lebih sering menyendiri saat ada aktivitas saat bersama-sama, tidak mampu mengatur emosi, dan tidak mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan sosial atau sekolah.
Tips untuk menjaga kesehatan mental siswayaitu dengan membantu siswa menemukan minatnya, mendesign situasi belajar yang tidak memicu kecemasan dan stress, hargai sekecil apapun perkembangan belajar siswa sekalipun tidak diranah kognitif, buat aturan yang konsisten disekolah.
Kemampuan teknik PFA ini amat penting karena dalam kehidupan sehari-hari orang mengalami stres, berduka, kehilangan orang yang dicintai baik karena meninggal maupun putus. Lalu pada kasus yang lebih berat misalnya bencana alam maupun bencana karena ulah manusia.

SUMBER


PSIKOLOGI TIMUR

PEMBAHASAN
A.   Teori kepribadian Abdhidhamma
Teori ini berkembang pada abad ke-15 yang lalu, merupakan wawasan-wawasan ari Budha Gautama. Budhisme sendiri berkembang menjadi beberapa aliran, di antaranya aliran Mahayana dan Hinayana.
Dalam Abdhidhamma kata “kepribadian” serupa dengan konsep Atta atau diri(self) merupakan konsep Barat. Menurut Abdhidhamma tidak ada diri yang bersifat kekal dan abadi, benar-benar kekal, yang ada hanyalah sekumpulan proses impersonal timbul dan menghilang. Yang nampak sebagai kepribadian terbentuk dari kepribadian terbentuk dari perpaduan antara proses-proses impersonal ini. Apa yang nampak sebagai diri, tidak lain adalah bagian keseluruhan jumlah bagian-bagian tubuh, yakni pikiran, penginderaan, hawa nafsu, dan sebagainya. Satu-satunya benang yang berkesinambungan atau bersambung menyambung dalam jiwa adalah Bhava, yakni kesinambungan kesadaran dari waktu ke waktu istilah bahasa Jawa, artinya sambung menyambung.
1.     Macam-Macam Faktor Jiwa
Mengenai faktor-faktor jiwa dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yakni:
1.      Kusula   : berarti murni, baik, sehat.
2.      Akusula : berarti tidak murni, tidak baik, tidak sehat


Selain faktor-faktor jiwa sehat dan tidak sehat, terdapat juga tujuh sifat netral yang ada dalam setiap keadaan jiwa, yakni:
§                                           a. Phasa    :  appresiasi adalah kesadaran semata-mata ke suatu objek
b. Sanna                    persepsi adalah pengenalan pertama bahwa kesadaran semata-mata pada suatu objek yang tersebut termasuk dalam salah satu indera.
c. Cetana                   kemauan yakni reaksi terkondisi yang menyertai suatu objek.
d. Vedana                           perasaan aneka penginderaan yang dibangkitkan oleh objek itu.
e. Ekaggata         :         keterarahan kepada suatu titik, yakni pemusatan kesadaran.
f. Manasikara     :         perhatian spontan, yakni pengerahan perhatian yang tidak disengaja karena daya tarik dari objek.
g. Jivitindriya     :         energi psikis, yang memberi vitalitas dan mempersatukan keenam faktor jiwa lainnya.
          2. Dinamika Kepribadian
Dinamika kepribadian adalah gerak kepribadian yang terjelma dalam tingkah laku, baik yang nampak maupun tidak nampak, terjadi karena interaksi antara faktor-faktor jiwa sehat dan tidak sehat.
Beberapa contoh interaksi berbagai faktor jiwa dan bagaimana perilaku yang terjadi, atau menyebabkan sifat-sifat tingkahlaku tertentu, adalah sebagai berikut:
a.     Kelompok faktor tidak sehat(ketamakan, kekikiran, irihati) mencerminkan ketenangan fisik dan jiwa yang terjadi karena berkurangnya perasaan-perasaan keterikatan.
b.     Sikap-sikap alobha, adosa, tatramajjhata, dan passadhi menggantikan sikap rakus, atau sebaliknya, sikap menolak, dengan sikap penuh perhatian terhadap apa saja yang mungkin timbul dalam kesadaran orang menmyebabkan timbulnya sikap menerima apa adanya.
c.      Sikap egoisme, menyebabkan orang haus atau mendambakan, pekerjaan yang terpandang, tinggi, dan mewah.
d.     Sikap-sikap tenang bebas dan ketidak muakan menyebabkan orang menimbang keuntungan-keuntungan berupa upah prestasi.
3.     Psikodinamika Abhidhamma
Psikodinamika dapat terjadi karena interaksi terfaktor jiwa dengan mekanisme sebagai berikut:
a.     Faktor-faktor jiwa yang sehat dan tidak sehat saling menghambat.
b.     Tetapi tidak selalu terdapat hubungan satu lawan satu antara sepasang faktor-faktor sehat dan tidak sehat.
c.      Kehadiran yang satu menekan faktor tandingannya.
d.     Dalam beberapa hal satu faktor sehat akan menghambat sekumpulan faktor tidak sehat, misalnya, ketidak-terikatan mampu secara sendirian menghambat ketamakan, kekikiran, iri hati, dan kemuakan.
e.      Faktor-faktor kunci tertentu juga mampu menghambat sekumpulan faktor tandingan secara keseluruhan, misalnya jika terdapat delusi, maka tidak satupun faktor baik dapat timbul hadir bersamanya.
f.       Kamma seseoranglah sebagai penentu, apakah ia akan mengalami keadaan jiwa sehat atau keadaan jiwa tidak sehat.
g.     Suatu kombinasi faktor merupakan hasil dari pengaruh-pengaruh biologis dan pengaruh-pengaruh situasi di samping juga merupakan pindahan pengaruh dari keadaan jiwa kelompok, entah positif atau negatiif.
h.     Dalam setiap keadaan jiwa tertentu, faktor yang membentuk keadaan jiwa tersebut muncul dengan kekuatan-kekuatan yang berbeda.
i.       Faktor apa saja yang paling kuat, akan menentukan bagaimana seseorang mengalami dan bertindak dalam suatu momen tertentu.
j.       Walaupun mungkin semua faktor buruk hadir, namun keadaan yang dialami akan sangat berbeda, tergantung pada apakah, misalnya ketamakan atau kebekuan yang mendominasi jiwa.
k.     Hierarkhi kekuatan dan faktor-faktor tersebut menentukan apakah keadaan spesifik itu akan menjadi positif dan negatif.
l.       Jika faktor tertentu atau sekumpulan faktor sering kali muncul dalam keadaan jiwa seseorang , maka faktor tersebut akan menjadi sifat kepribadian.
m.  Jumlah keseluruhan faktor-faktor jiwa yang sudah menjadi kebiasaan pada seseorang, menentukan sifat-sifat kepribadiannya.
n.     Daftar sifat-sifat kepribadian menurut faktor-faktor jiwa sehat dan tidak sehat sebagai berikut.
4.  Tipe-Tipe Kepribadian
1. Tipe orang suka kenikmatan:
Berpenampilan menarik; sopan dan menjawab dengan hormat jika disapa. Jika tidur selalu mengatur tempat tidurnya secara cermat, membaringkan tubuhnya dengan hati-hati; dan tak banyak bergerak waktu tidur.
2. Tipe orang pembenci:
Berdiri dengan kaku, tempat tidur dibereskan dengan serampangan dan tergesa-gesa, tidur dengan badan tegang, dan marah jika dibangunkan.

3. Tipe Orang delusi:
Pakaiannya compang-camping, benangnya berseliweran, kasar seperti rami, berat dan tidak enak dipakai.
Dengan demikian, untuk setiap kasus diatas, lingkungan disesuaikan dengan tipe-tipe manusia dengan maksud menghambat faktor-faktor jiwa yang biasanya menguasai masing-masing tipe kepribadian.


B.   Kawruh Jiwa Kramadangsa
Substansi Kawruh Jiwa
Nama Ilmu Jiwa Kramadangsa diambil dari buku yang diberi judul demikian. Buku tersebut merupakan bahan ceramah Ki Ageng Soerjomentaram bersama Ki Pronowowidigdo di Yayasan Hidup Bahagia di Jakarta pada tahun 1959. Namun keseluruhan dari wejangan-wejangan Ki Ageng yang semula diberi nama “Kawruh begja”atau Kawruh Jiwa”. Kramadangsa adalah sekedar nama. Istilah ini dimaksud oleh Ki Ageng sebagai rasa pribadi yang identik denagn namanya sendiri. 


Image result for PSIKOLOGI JAWA

Sabtu, 11 Agustus 2018

PSI FAAL-SISTEM REPRODUKSI


ALAT REPRODUKSI
Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu baru diawali dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur). Sistem reproduksi manusia dibedakan menjadi alat reproduksi
laki-laki dan perempuan.
A. Alat reproduksi laki-laki
Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam. Perhatikan gambar di bawah. Alat kelamin bagian luar terdiri dari penis dan skrotum. Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri dari testis, epididimis, vas deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral.
Image result for alat reproduksi pria
1. Testis
Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan diameter sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu badan (36,7 oC) agar dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, testis terletak di luar tubuh di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Ukuran dan posisi testis sebelah kanan dan kiri berbeda. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma (spermatogenesis). Spermatogenesis pada manusia berlangsung selama 2 – 3 minggu. Bentuk sperma sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sperma berbentuk seperti kecebong, dapat bergerak sendiri dengan ekornya.
Testis juga memiliki tanggung jawab lain, yaitu membuat hormon testosteron. Hormon ini merupakan hormon yang sangat bertanggung jawab atas perubahan anak laki-laki menjadi dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan berbagai perubahan lain yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.
2. Skrotum
Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai
tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.
3. Vas deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas deferens membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara dari epididimis. Saluran vas deferens menghubungkan testis dengan kantong sperma. Kantong sperma ini berfungsi untuk menampung sperma yang dihasilkan oleh testis.
4. Epididimis
Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Alat ini
mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi. Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.
5. Vesikula seminalis
Alat ini berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis.
6. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari gangguan luar.
7. Uretra
Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan urine ke luar tubuh.
8. Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif saat melakukan sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot. Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir sama. Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penis terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat sanggama, saluran pengeluaran sperma, dan urine.
Pada usia remaja (sekitar usia 12 – 13 tahun), umumnya organ kelamin laki-laki telah mampu menghasilkan sel sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan keluarnya sel sperma (mimpi basah). Sel sperma manusia memiliki panjang ±60 μm. Dalam satu tetes semen (air mani) terdapat kurang            lebih 200 – 500 juta sperma. Sel sperma dapat bergerak aktif karena mempunyai flagela (ekor).
Proses Spermatogenesis
Proses pembentukan dan pemasakan sperma disebut spermatogenis. Pada pembahasan sebelumnya dikatakan bahwa sperma dihasilkan oleh testis. Spermatogenis terjadi di tubulus seminiferus testis. Dalam tubulus tersebut terdapat sel sperma, yang disebut spermatogonium. Spermatogonium kemudian membelah secara mitosis menghasilkan spermatogonium yang haploid

B. Alat reproduksi wanita
Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap, tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi wanita juga terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin bagian luar terdiri dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris. Sedangkan pada alat kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk), dan uterus (rahim).
Image result for alat reproduksi wanita
1. Vulva
Vulva merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons pubis, labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis adalah gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Daerah ini dapat dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh saat seorang gadis beranjak dewasa. Labia adalah lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir dalam. Bibir luar disebut labium mayora, merupakan bibir yang tebal dan besar. Sedangkan bibir dalam disebut labium minora, merupakan bibir tipis yang menjaga jalan masuk ke vagina. Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora dan dasar mons pubis. Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong, penuh  dengan sel saraf sensorik dan pembuluh darah. Alat ini sangat sensitif dan berperan besar dalam fungsi seksual.
2. Vagina
Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada rahim. Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir. Karena terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit. Kemampuan ini sangat hebat, terbukti pada saat melahirkan vagina bisa
melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya bisa berbeda-beda setiap wanita. Selaput ini akan robek
pada saat bersanggama, kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga dan sebagainya.
3. Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses persalinan dimulai.
4. Rahim
Rahim disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam reproduksi wanita. Rahim berperan besar saat menstruasi hingga melahirkan. Bentuk rahim seperti buah pear, berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Tetapi saat hamil mampu membesar dan beratnya mencapai 1000 gram. Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi janin. Dinding rahim memiliki banyak pembuluh darah sehingga dindingnya menebal ketika terjadi pertumbuhan janin. Rahim terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
 Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan rongga perut.
 Lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan (kontraksi).
 Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri atas lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.
5. Ovarium
Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak ovarium di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil memproduksi sel telur jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telur
disebut juga dengan ovum.
6. Tuba fallopi
Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen. Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh
ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.
Proses Oogenesis
Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan terjadi di ovarium. Pembentukan ovum diawali dengan pembelahan mitosis lapisan luar ovarium untuk membentuk oogonium yang diploid. Setiap oogonium dilapisi oleh sel folikel. Keseluruhan struktur ini disebut folikel primer. Ketika folikel tumbuh, oosit primer membelah secara meiosis I menghasilkan satu oosit sekunder dan badan kutub. Oosit sekunder kemudian berkembang menjadi ovum haploid yang siap untuk dibuahi oleh sperma.


SUMBER



LGBT


Related image
Di zaman sekarang, fenomena LGBT semakin ramai diperbincangkan. Hal  tersebut disebabkan banyaknya pemberitaan LGBT itu sendiri. Kemudian diangkatnya wacana atau sosok LGBT dalam media popular. Sehingga masyarakat semakin familiar. Sehingga LGBT sekarang menjadi trending topic di kalangan semua usia. LGBT tidak  mengenal batasan usia, jenis kelamin, status sosial maupun pekerjaan bahkan  agama.
Tak jarang mucul olokan yang ditujukan pada anggota LGBT khususnya gay. Hal-hal  seperti  ini, opini pribadi  akan  ketidaksukaan  pada  gay atau  LGBT  secara  umum akan muncul, kemudian bergulir menjadi opini publik melahirkan pandangan gay itu  mengganggu dan membahayakan apalagi jika ia dalam lingkungan sekolah. Dengan  anggapan utama gay dapat menular, serta dengan sengaja menularkan. Artinya, masih  ada mispersepsi publik terhadap persoalan LGBT.
Masih adanya pandangan buruk masyarakat membuat seorang gay mesti sedikit mlipir alias menyingkir atau menepi. Mereka kemudian tidak bebas memilih kawan, juga tidak leluasa berekspresi sebagai bagian masyarakat sekolah. Akibatnya seorang gay ini harus berhati-hati jika ingin berekspresi. Bahkan dalam mencari teman cerita, tidak sembarang orang dapat dijadikan tempat curhat yang baik. Maka dicarilah solusi paling baik menurut mereka, bahwa mereka harus mencari dan mendapatkan  teman sesama gay di sekolah.
Dalam proses kehidupan, seseorang dituntut untuk melakoni aktifitas hidup yang tidak menyimpang. Hal ini dilakukan, agar kita sebagai manusia dapat diterima di lingkungan sosial. Salah satunya seperti menentukan identitas pribadi yang paling krusial. Identitas krusial yaitu bagian di mana manusia menggolongkan dirinya sebagai perempuan atau sebagai laki-laki. Situasi dan lingkungan merupakan salah satu faktor yang menentukan peristiwa tersebut. Sebab, dalam menjalani hidup, manusia dihadapkan dengan berbagai macam pilihan seperti apa yang kita kenakan dan makan, bagaimana cara berinteraksi satu sama lain, dan di mana saja kita menghabiskan waktu dalam kehidupan sehari-hari. Keempat hal ini sangat menentukan dimana posisi sosial atau status sosial kita berada. Karena keadaan tersebut dapat mempengaruhi identitas pribadi yang ada dalam diri manusia itu sendiri.
A.     Pengertian LGBT
LGBT merupakan sebuah singkatan dari LESBIAN,GAY,BISEX dan TRANSGENDER. Pengertian LGBT tersebut secara global akan kita bahas mengenal lebih jauh tentang dunia LGBT:
Lesbian : Orientasi seksual seorang perempuan yang hanya mempunyai hasrat sesama perempuan.
Gay : Orientasi seksual seorang pria yang hanya mempunyai hasrat sesama pria
Bisex : Sebuah orientasi sexsual seorang Pria/Wanita yang menyukai dua jenis kelamin baik Pria/Wanita
Transgender : Sebuah Orientasi seksual seorang Pria/Wanita dengan mengidentifikasi dirinya menyerupai Pria/Wanita (Misal:Waria)
Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender (LGBT) merupakan penyimpangan orientasi seksual yang bertentangan dengan fitrah manusia, agama dan adat masyarakat Indonesia.
Fenomena LGBT kian meresahkan, banyaknya negara yang memperbolehkan pernikahan sejenis, dan mengkampanyekan LGBT atas dasar HAM membuat setiap warga terutama orang tua menjadi bingung dalam menghadapainya, penyalahgunaan mengenai HAM menjadi bumerang yang berakibat fatal bagi kehidupan manusia.
LGBT merupakan sebuah singkatan dari LESBIAN, GAY, BISEX Dan TRANSGENDER adapun pengertian dari LGBT itu sendiri. LESBIAN adalah orientasi seksual seorang Perempuan yang hanya mempunyai hasrat sesama perempuan. GAY merupakan orientasi seksual seorang pria yang hanya mempunyai hasrat sesama pria. BISEX adalah sebuah orientasi seksual seorang Pria/Wanita yang menyukai dua jenis kelamin baik Pria/Wanita. TRANSGENDER adalah sebuah Orientasi seksual seorang Pria/Wanita dengan mengidentifikasi dirinya menyerupai Pria/Wanita (Misal:Waria).


B.      Faktor yang menyebabkan LGBT
Ada beberapa faktor yang menjadikan seseorang menjadi LGBT antara lain
1.    Keluarga
Pengalaman atau trauma di masa anak-anak misalnya: Dikasari oleh ibu/ayah hingga si anak beranggapan semua pria/perempuan bersikap kasar, bengis dan panas bara yang memungkinkan si anak merasa benci pada orang itu. Hal ini bisa disebabkan keharmoniasan dalam rumah tangga yang tidak terbina, sehingga anak menjadi pelaku penyimpangan seksual, selain dari kekerasan yang dirasakan baik secara mental, fisik, maupun seksual. Bagi seorang lesbian misalnya, pengalaman atau trauma yang dirasakan oleh para wanita dari saat anak-anak akibat kekerasan yang dilakukan oleh para pria baik bapak, kakaknya maupun saudara laki-lakinya. Kekerasan yang dialami dari segi fisik, mental dan seksual itu membuat seorang wanita itu bersikap benci terhadap semua pria.

2.    Pergaulan dan Lingkungan
Kebiasaan pergaulan dan lingkungan menjadi faktor terbesar yang mempengaruhi kepada kekacauan seksual ini, yang mana anggota keluarga tidak menunjukkan kasih sayang dan sikap orang tua yang baik dan kurangnya pendidikan seksual yang benar menjadikan anak menjadi anggota perilaku menyimpang, pendidikan seks yang benar harus dijelaskan sedikit tidaknya oleh orang tua, baik dari Ibu maupun Bapak, tidak dapat juga dipungkiri hal ini terkadang masih merasa tabu untuk dibicarakan. Kurangnya menerima pendidikan agama yang benar dari kecil juga menjadi salahsatu penyebab perilaku ini terjadi. Selain itu, pergaulan dan lingkungan yang salah akan mempermudah terjerumusnya si anak. Misalnya anak bergaul dengan para pelaku seks menyimpang, atau ketika berada di sekolah berasrama yang berpisah antara laki-laki dan perempuan juga turut mengundang terjadinya hubungan gay dan lesbian.

3.    Biologis
Menurut penelitian terkait dengan genetika, ras, ataupun hormon. Seorang homoseksual memiliki kecenderungan untuk melakukan homoseksual karena mendapat dorongan dari dalam tubuh. Penyimpangan faktor genetika dapat diterapi secara moral dan secara religius. Bagi golongan transgender misalnya, karakter laki-laki dari segi suara, fisik, gerak gerik dan kecenderungan terhadap wanita banyak dipengaruhi oleh hormon testeron. Jika hormon testeron seseorang itu rendah, ia bisa mempengaruhi perilaku laki-laki tersebut mirip kepada perempuan. Dalam medis, pada dasarnya kromosom laki-laki normal adalah XY, sedangkan perempuan normal pula adalah XX. Bagi beberapa orang laki-laki itu memiliki genetik XXY. Dalam kondisi ini, laki-laki tersebut memiliki satu lagi kromosom X sebagai tambahan. Justru, perilakunya agak mirip dengan seorang perempuan.

4.    Faktor Moral dan Akhlak
Golongan homoseksual ini terjadi karena adanya pergeseran norma-norma susila yang dianut oleh masyarakat, juga menipisnya kontrol sosial yang ada dalam suatu masyarakat juga mengakibatkan hal ini terjadi. Hal ini disebabkan karena lemahnya iman dan pengendalian hawa nafsu serta karena banyaknya ransangan seksual dari luar. Kerapuhan iman seseorang juga dapat menyebabkan segala kejahatan terjadi karena iman sajalah yang mampu menjadi benteng paling efektif dalam mengekang penyimpangan seksual.

5.    Pengetahuan agama yang lemah
Selain dari faktor moral dan akhlak, kurang pengetahuan dan pemahaman agama juga merupakan faktor internal yang mempengaruhi terjadinya homoseksual. Pendidikan agama dan akhlak sangat penting dalam membentuk akal fikiran, Pengetahuan agama memainkan peran yang penting sebagai benteng pertahanan yang paling ideal dalam mendidik diri sendiri untuk menjalankan mana yang ma’ruf dan yang munkar, mengetahui halal dan haram. Dalam masa yang serba modern ini sangat susah memblok informasi yang berkembang, selain dari lingkungan sekitar, tontonan yang di pertontonkan tidak mengandung nilai moral, seringnya menonton video porno, baik yang lawan jenis maupun khusus gay dan lesbian, kecanduan internet yang bisa mengakses kepada situs pornografi, dan bacaan yang kurang mendidik.
mendapatkan keturunan dan homoseksual membuat 53% atau lebih dari setengah infeksi baru HIV setiap tahun.
Di negara Indonesia, komunitas LGBT belum bisa diterima masyarakat. Tidak sedikit masyarakat berpandangan miring dari benci, kotor, serta jijik sampai mengucilkan dan menjauhi mereka. Namun demikian terdapat juga kelompok masyarakat yang justru pro terhadap komunitas ini. Salah satu bentuk pengaplikasiannya terbentuk beberapa LSM seperti Swara Srikandi di Jakarta, LGBT Gaya Nusantara, LGBT Arus Pelangi, Lentera Sahaja dan Indonesian Gay Society di Yogyakarta.

C.     LGBT menurut sudut pandang agama
Image result for LGBT NO
Wasekjen Dewan Pertimbangan MUI, Prof. Nasaruddin Umar mengatakan kawin sejenis tidak sesuai dengan kepribadian bangsa dan kepribadian ajaran agama di Indonesia. Apapun alasannya itu tidak sesuai kepribadian bangsa dan umat beragama di Indonesia, Termasuk penggunaan alasan Hak Asasi Manusia. (HAM), Hak azasi umat beragama untuk menjaga nilai-nilai agama juga wajib dihormati.
HAM itu ada pada setiap orang, jadi jangan atas nama HAM minoritas, HAM mayoritas diinjak- injak. Pemerintah harus menegakkan hukum secara tegas. Pendekatan pendidikan juga diperlukan untuk mencegah terjadinya perkawinan sejenis. Kalau sampai ada legalitas perkawinan sejenis akan ada persoalan tersendiri yang timbul.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir menegaskan, kelompok LGBT, tidak boleh masuk kampus, hal itu tidak sesuai dengan norma-norma yang ada dan melarang semua kegiatan LGBT di semua perguruan tinggi yang berada di bawah Kemenristek Dikti.Terkait dengan keberadaan SGRC yang mengatasnamakan UI, telah menghubungi Rektor UI ternyata pihak UI pun melarang dan menyatakan kegiatan tersebut tidak ada izinnya dan bukan merupakan bagian dari UI.
Anggota Komisi X DPR, Dwita Ria Gunadi mengecam kampus yang mengizinkan kelompok LGBT melakukan sosialiasi di kampus-kampus. LGBT itu tidak sesuai baik dari nilai agama maupun adat dan budaya di Indonesia. Selain itu juga mendapat laporan dari mahasiswa, di Lampung yang di salah satu kampusnya, kelompok LGBT mengadakan sosialisasi, bahkan salah seorang dosennya dengan terang-terangan sudah memproklamirkan diri di media sosial untuk terus mengkampanyekan LGBT.
Mereka itu dalam aksinya, memberikan pemahaman bahwa perilaku seks menyimpang adalah hak asasi, sehingga masyarakat harus menerima mereka. Padahal sudah jelas bahwa mereka harus disembuhkan bukan malah mengadakan kegiatan-kegiatan untuk menggalang dukungan supaya diterima oleh masyarakat.

D.               LGBT menurut sudut pandang HAM
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi mengatakan, polemik LGBT, tidak bisa diselesaikan melalui pendekatan HAM dan demokrasi. Pendekatan yang benar adalah melalui rehabilitasi.
Pada hakikatnya LGBT merupakan kelainan seksual dalam peri kehidupan seseorang, sebagaimana juga bisa terjadi di bidang yang lain, maka pendekatan yang benar adalah prevensi dan rehabilitasi sehingga seseorang bisa kembali normal. Prevensi dapat dilakukan sejak masa kanak-kanak sebagai penangkal dini apabila terdapat gejala kelainan seksual dengan cara psikoterapi, penyadaran, dan latihan-latihan agar kelainan seks itu tidak berkembang.
Sedangkan proses rehabilitasi diperlukan untuk mereka yang sudah terlanjur menjadi bagian dari kelainan tersebut. Sesulit apapun proses rehabilitasi ini harus dilakukan, agar jumlah LGBT tidak membesar. Yang perlu diperhatikan bahwa masyarakat umum tidak boleh menjauhi mereka secara diskriminatif karena sesungguhnya mereka sendiri juga tidak menyukai kelainan tersebut.
Legalisasi yang dilakukan oleh negara-negara barat terhadap LGBT tidak berangkat dari norma etika dan agama, tapi semata karena pendekatan sekularis ateistik. Apabila di Indonesia secara sengaja dan terencana ada kampanye pengembangan LGBT maka hal tersebut merupakan bahaya terhadap budaya dan tata sosial agamis di Indonesia.
Keberadaan kelompok LGBT dikhawatirkan telah tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan harus diwaspadai oleh pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya. Untuk meminimalisir berkembangnya kelompok tersebut, peran orangtua, sangat penting untuk mengawasi kegiatan khususnya keluarga mereka sendiri agar tidak terjerumus dalam komunitasnya.
Yang perlu diperhatikan bahwa masyarakat umum tidak boleh menjauhi mereka secara diskriminatif karena sesungguhnya mereka sendiri juga tidak menyukai kelainan tersebut. Legalisasi yang dilakukan oleh negara-negara barat terhadap LGBT tidak berangkat dari norma etika dan agama, tapi semata karena pendekatan hak azasi manusia. Apabila di Indonesia secara sengaja dan terencana ada kampanye pengembangan LGBT maka hal tersebut merupakan bahaya terhadap budaya dan tata sosial agamis di Indonesia dan harus ditindak tegas.
LGBT sebagai gerakan yang diorganisir harus dilarang di negara kita atau pemerintah tidak boleh melegalkannya. menjamurnya mereka memberi pengaruh tidak baik terhadap mental dan moral generasi bangsa yang lambat-laun bisa mempengaruhi perilaku masyarakat. LGBT bertentangan dengan nilai-nilai agama, kepribadian dan budaya bangsa Indonesia serta Pancasila.
Kebebasan yang mereka salahartikan dan merupakan gejala kejiwaan yang harus disembuhkan. Mengimbau kepada pers dan media massa, termasuk media sosial, untuk berperan aktif dalam menjaga dan melindungi ketahanan keluarga dan kehidupan masyarakat Indonesia dari bahaya komunitas LGBT. Organisasi keagamaan juga harus berperan aktif agar dapat mencegah dan membantu menyelamatkan generasi bangsa yang terlanjur menempuh jalan sebagai LGBT untuk kembali ke jalan yang benar.
Dengan berperannya semua elemen yang ada dimasyarakat di harapkan komunitas LGBT tidak dapat berkembang dan akhirnya masyarakat kita yang telah salah jalan kembali kepada jalan yang benar sesuai dengan ajaran agama dan adat istiadat masyarakat Indonesia.
SUMBER